Wednesday, December 30, 2015

Clonmacnoise, Reruntuhan Biara Leluhur di Padang Rumput Irlandia

(dimuat di Harian Pikiran Rakyat, rubrik Backpacker, Agustus 2013)

Oleh : Jihan Davincka

***

Selain pemandangan alam yang indah, pesona negara Irlandia dipersembahkan oleh jajaran situs-situs peninggalan sejarah. Terutama sejarah yang berhubungan dengan keagamaan, khususnya agama katolik.

Clonmacnoise Irlandia
Clonmacnoise, Foto : Dani Rosyadi 


Situs tersebut tersebar di berbagai wilayah Irlandia. Salah satu situs keagamaan yang terkenal adalah Clonmacnoise. Terletak sekitar 21 km dari kota Athlone. Athlone sendiri bisa ditempuh selama sekitar 1.5 jam dari ibukota Irlandia, Dublin.

Kota Athlone dilewati oleh sungai terpanjang di negeri ini, Sungai Shannon. Di salah satu wilayah di tepian Sungai Shannon inilah terbentang sebuah padang rumput hijau yang pernah menjadi saksi berdirinya sebuah kompleks biara terkenal, Clonmacnoise.

Konon, Clonmacnoise berasal dari bahasa Irlandia yang artinya "Padang Rumput Anak Lelaki dari Nos." Di hamparan padang rumput inilah masih tertinggal sisa-sisa reruntuhan kompleks biara yang pernah menjadi salah satu pusat ilmu agama dan perdagangan di abad ke-9. Selain puing reruntuhan gereja dan kastil, terdapat pula kompleks pekuburan dari raja-raja besar dan pemimpin agama yang hidup di masa tersebut.

***

Kami berkunjung ke sana di bulan Juni, ketika hangatnya mentari tengah menyapa sebagian besar wilayah Irlandia. Suhu udara sangat bersahabat. Musim semi dan musim panas yang biasanya mencapai puncak di bulan April - Agustus merupakan saat yang paling tepat untuk menjelajahi sebagian besar wilayah Eropa.

Jalan jalan ke Clonmacnoise Irlandia
Foto : Dani Rosyadi 


Kompleks biara Clonmacnoise bisa ditempuh dengan menggunakan bis umum dari kota Athlone. Saya, bersama suami dan anak-anak, memilih untuk menyewa mobil dari Athlone. Selama tiga hari, tarifnya hanya sekitar 51 euro saja.

Meskipun jaraknya hanya 21 km, tapi karena medannya yang tidak mudah, waktu tempuh mencapai hampir 1 jam. Sebagian besar jalanan menuju situs ini berkelok-kelok dan sempit. Jalurnya pas-pasan untuk 2 mobil dari 2 arah berlawanan. Uniknya, batas kecepatan maksimumnya adalah 100 km/jam.

Tapi jangan khawatir, menyetir saja dengan santai. Jalurnya relatif sepi, tidak banyak mobil lalu lalang. Orang Irlandia pun terkenal dengan perangainya yang santun, termasuk dalam bertata tertib di jalan raya.

Ditambah lagi di sebagian besar kiri dan kanan jalan disuguhi oleh pemandangan cantik khas pedalaman eropa, padang rumput warna warni lengkap dengan peternakan sapi dan dombanya. Sesekali diselingi bangunan-bangunan berupa rumah kecil bercerobong asap yang dicat warna-warna pastel yang cerah.

Tempat wisata Clonmacnoise disekat oleh pagar batu setinggi kurang dari 1 meter. Jadi, kita bisa mengintip ke dalam dari luar. Jangan sampai terkecoh. Soalnya di sebelah kanan kompleksnya terdapat pula areal pemakaman modern dari warga Irlandia. Tapi areal pemakamannya sangat berbeda dan mudah dikenali dari bentuknya.

Tiba di Clonmacnoise, dari pintu masuk kita langsung menuju sebuah bangunan yang sebagian merupakan museum. Di depan pintu ada tulisan, "Visitor's Centre." Separuhnya lagi adalah kafetaria dan kamar mandi. Meskipun terletak di daerah yang agak terpencil, semua fasilitas umum lengkap dan bersih.

Silakan berjalan-jalan dalam museum terlebih dahulu. Di sana kita bisa mendapatkan banyak sekali keterangan mengenai Clonmacnoise. Tidak hanya menampilkan tulisan-tulisan, tapi dilengkapi dengan berbagai miniatur tentang kegiatan dan bangunan masa lalu di kompleks biara tersebut. Jauh dari rasa bosan dalam menikmati sejarah tempat ini. 





Dalam museum banyak miniatur dan kisah-kisah mengenai 'high crosses', bangunan salib dari batu yang dibuat dalam ukuran besar. Ternyata, banyak sekali 'high crosses' peninggalan zaman dulu yang ditemukan di seantero wilayah Irlandia. Termasuk di Clonmacnoise ini.



Setelah puas mengeliling museum yang memang tempatnya tidak begitu luas, kami segera keluar. Kompleks makam yang menjadi tempat pertama yang kami jajaki begitu meninggalkan bangunan museum. Ternyata benar, hampir di seluruh penjuru tempat ada banyak "high crosses" yang masih berdiri tegak.

Seluruh bangunan yang tertinggal hanya berupa puing-puing saja. Termasuk sebuah katedral yang sudah tidak menyisakan atap sama sekali. Di samping katedral yang dibangun di awal abad ke-10 tersebut, terdapat beberapa reruntuhan kuil-kuil yang ukurannya tidak terlalu besar. Beberapa nama kuil-kuil tersebut antara lain : Connor, Doolin, Melaghin, Dowling dan Hurpan. Kuil yang terkecil ukurannya adalah Kuil Ciaran. Konon, dulunya di sinilah dimakamkan Santa Ciaran, orang yang pertama kali menemukan dan  membangun kuil di wilayah Clonmacnoise ini.

Di sekitar bangunan katedral dan kuil-kuil tadi terhampar areal pemakaman dari zaman lampau. Nisannya tidak berupa batu yang ditancapkan di tanah seperti pada umumnya di tanah air. Tapi sebuah batu persegi yang menempel di tanah. Saat melangkah, kami tak henti-hentinya meminta anak-anak balita kami agar tidak menginjak batu nisan yang telentang begitu saja di sela-sela rerumputan hijau.



Dataran padang rumput di sana tidak mendatar. Tapi  naik turun mengikuti kontur tanah asalnya. Dari dataran tertingginya, pemandangan di bawah cukup cantik. Di rerumputan yang terletak di pesisir sungai langsung dimanfaatkan oleh penduduk sekitar untuk beternak. Saat kami ke sana, beberapa ekor sapi yang ukurannya cukup besar sedang asyik bersantai di tepi sungai.

Setelah puas melihat-lihat dan berfoto, saya membawa anak-anak ke kantin untuk mengisi perut. Jangan khawatir untuk para muslim, beli saja air mineral dan silakan memilih berbagai jenis roti tawar yang diletakkan berjejer di kaca depan kasir. Roti isi daging sebaiknya dihindari sama sekali.

Perut kenyang, mari kita pulang. Membawa kenangan manis atas pemandangan cantik yang terhampar di hampir seluruh areal Clonmacnoise. Tak lupa menambah pengetahuan mengenai sejarah umat katolik yang memang sangat kental di negeri yang pernah dijajah oleh Inggris selama 8 abad ini.

***


Read More »

Tuesday, December 29, 2015

Traveling to Andes in Summer Time

What comes to your mind when you hear about "Traveling to Andes" on Summer time?

First thing first, Andes? Where is it? Before, I thought it's somewhere in India or around Himalaya. It's not. Andes is located in South America.

South America. Ok. Then next thing ... no Snow?  Plain, then what to see?

The "plain" feeling soon changed when I reached there last December.

I was there for 3 months  project in Santiago. Apparently  in southern Hemisphere, it's not winter that you'll see at the end of the year over there. Instead, it's hot scorching summer in Chile.

Since I could not wait 'till winter, I decided to check what the available tour to Andes, and  some of them really did offered services to Andes.

So after several calls, I, along with some friends, decided to  pick one of the tours which providing full day tour to Andes.

It costs us 33000 chilean peso (40 euro) per person. The tour package included the trip of Valle Nevado, Farellones, and La Parva.

On the way to Farellones (36 km from Santiago, where the Ski Resort is located), we met this cute fellow below :


Andes fox looking for snack

We also had a stop before reaching Farellones. A seeing of morning breeze from Andes.


 


     
Local people sold colorful shawl souvenir, something you ought to have while you were in Latin America.
 
Picture below, a road sign  to Ski central,  sponsored by a mobile  operator ;).



When we reached  Farellones, the place was empty. We could find no one there. Since there was no activity during summer :(. What a bummer. We felt a bit down at that time. Hesitantly thinking, was it the right time  to visit Andes?

In the winter time,  Farellones will be full of people enjoying skiing and tube sliding. Seemed like we picked the wrong moment. What to do? Let's just take some pics then :D.



Look, it's simply ... nothing :(.



From Farellones, we were heading toward Colorado Ski Resort. The place was much bigger than Farellones, but same situation! There were  no activity in the summer time :(.

We should knew by the name at the first time ... Ski Resort. Ski, Dude! What did we expect on summer? Hahaha :p.

At least, we met some living things this time. A few cows, which seemed to be the only living being in that place at that time. Oh well...


 These cows were good at climbing down the steep landscape. Perhaps, they've been  being  accustomed with the condition in Andes. They should.




As not much things happening in Farellones and El Colorado, after roaming around to take few shoots, we went ahead  to La Parva. Fortunately, this time ... things started to get really excited.

To be continued...

Regards,

-Dani Rosyadi-



Read More »

Sunday, December 27, 2015

Wisata Gurun Pasir ke Padang Badar

(dimuat di Leisure Republika, Oktober 2012)

Oleh : Jihan Davincka
***
Badr, Saksi Sejarah

Umat muslim mana yang tidak mengenal Badr (biasa dilafalkan dengan Badar)? Kalau mendengar kata Badr, yang terlintas pertama kali adalah Perang Badr. Perang besar pertama yang terjadi setelah Rasulullah hijrah ke kota Madinah. Terjadi di pertengahan bulan Ramadan tahun ke-2 Hijriyah. Dimana pasukan muslim berhasil memenangkan pertempuran menghadapi jumlah musuh yang jauh lebih besar.

Salah satu perang penting dalam sejarah awal Islam ini pun disebut-sebut dalam alquran. Tidak sedikit ayat-ayat dalam surah Al-Anfal yang menceritakan perihal Perang Badr ini.

Perang Badr terjadi di wilayah yang sekarang ini dikenal sebagai kota Badr. Sebuah kota kecil yang berjarak sekitar 256 km dari Jeddah. Jarak ini bisa ditempuh dengan menyetir mobil selama 2.5 jam.



Tugu makam para Syuhada di Badar Arab Saudi
Tugu Nama Para Syuhada di Badar, foto : Dani Rosyadi 


Tapi kami sekeluarga dan teman-teman mengunjungi kota ini dalam perjalanan pulang dari Madinah menuju Jeddah. Dengan membanting setir sedikit, kita bisa mampir ke Badr dulu. Dari Madinah, Badr cuma berjarak sekitar 130 km saja.

Kami beberapa kali mengunjungi Badr. Pernah pula menyetir langsung dari Jeddah menuju Badr. Infrastruktur jalanan ke Badr, baik dari Jeddah maupun Madinah, sangat terjamin. Jalanannya lebar dan mulus seperti kebanyakan jalan tol antar kota di negara Saudi pada umumnya.

Petualangan Padang Pasir

Beberapa puluh kilo sebelum memasuki wilayah Badr, kiri kanan jalan akan didominasi oleh bukit-bukit batu nan tandus. Setelah memasuki Badr, bukit-bukit batu perlahan-lahan terganti dengan bukit-bukit pasir. Perbukitannya sangat landai sehingga terlihat membentuk padang pasir yang sangat luas. Kota Badr memiliki kontur berbukit-bukit.

Kami memilih untuk menepi di perbukitan yang berpasir halus tanpa kerikil. Bisa terlihat dari warnanya yang coklat muda tanpa ada bintik-bintik hitam dari kejauhan. Bintik - bintik hitam ini biasanya berupa hamparan batu-batu kerikil atau batu-batu biasa yang berukuran agak kecil dan sedang.

Pemandangannya memang luar biasa. Saat itu Saudi sedang memasuki awal musim dingin. Suhu siang hari di Badr memang masih cukup tinggi, sekitar 32 derajat. Tapi angin bertiup sepoi-sepoi.
Panasnya tidak begitu terik dan tidak gerah. Sehingga anak-anak kami bebas berlari-lari di perbukitan pasir. Anak bungsu saya yang masih bayi  pun sama sekali tidak rewel di gendongan. 


Badar padang pasir Arab Saudi


Pasirnya tidak terasa panas di kulit. Tanpa angin, pasirnya hanya berhamburan bila terinjak kaki.
Melalui kaca jendela ketika mobil masih melaju, saya menjadi bertanya-tanya melihat pemandangan di luar. Tadinya saya menebak-nebak apakah perbukitan pasir itu beralaskan gunung batu juga?

Begitu menjejakkan kaki di atas pasirnya barulah rasa penasaran saya terjawab. Rasanya empuk sekali. Begitu mendaki ke atas, kaki kita seolah akan tersedot oleh timbunan pasir. Benar-benar tumpukan pasir membentuk bukit, bukan bukit batu beralas pasir. Sebaiknya berjalan-jalan dengan membuka alas kaki agar butiran pasir tidak ikut menyusup masuk dan langkah tidak terasa berat.


Padang Badar di Arab Saudi


Setelah mencapai dataran bukit pasir yang agak tinggi, terlihatlah hamparan gurun pasir yang sangat luas. Tampak pula jalan-jalan raya berliku yang membelah gurun. Pemandangan yang cukup unik yang belum tentu bisa dinikmati di banyak tempat.

Jika mengunjungi Padang Badr di puncak musim dingin yang menyapa negara Saudi, siap-siap saja menggigil kedinginan. Suhu gurun di pertengahan musim dingin saat menjelang sore hingga malam hari akan turun menyentuh angka di bawah 10 derajat.

Setelah puas menikmati padang pasirnya, saatnya menjajal kota Badr. Dari areal Padang Pasir tadi hanya butuh sekitar setengah jam untuk mencapai pemukiman penduduk di tengah kota. Tujuan selanjutnya adalah untuk mengunjungi makam para syuhada Badr.

Tak sulit untuk menemukan lokasi makam yang terletak di tengah kota. Hampir semua penduduk di sana tahu pasti letaknya. Cukup katakan "makam?", mereka sudah paham dan akan menunjukkan jalannya.

Sekalipun mengalami kemenangan, tidak sedikit sahabat rasul yang mati syahid dalam perang ini. Tercatat ada 14 orang sahabat yang gugur. Nama-nama keempat belas para syuhada Badr diabadikan dalam sebuah monumen khusus. Monumen ini berdiri tegak di depan areal pemakamannya.

Areal pemakamannya sendiri tertutup untuk umum. Semua sisi-sisi makam dipagari  dengan tembok beton. Untungnya tembok tersebut tidak terlalu tinggi. Kita bisa menyusun batu-batu di pinggiran dinding dan memanjat batu-batu itu untuk melongok ke dalam.

Sembari mengintip dari atas dinding dan membacakan doa untuk para syuhada, banyak juga yang mengabadikan gambar melalui kamera. Menurut beberapa orang pengunjung lain di sana, seharusnya ada penjaga makam yang bisa membukakan gerbang agar kita bisa ziarah langsung ke dalam. Tapi saat kami ke sana, petugas yang dimaksud sedang tidak ada.

Akomodasi di Badr

Kami tidak pernah menginap di Badr. Tujuan utama saat ke sana biasanya memang hanya ingin bertualang sebentar di padang pasirnya. Banyak tempat yang bagus untuk mengambil foto. Dan pemandangannya yang berkesan tak pernah terasa membosankan.

Di Badr akan sangat sulit menemukan tempat penginapan. Kotanya sangat kecil dan sepi. Kontur kota yang didominasi bukit batu dan padang pasir nan tandus tidak membuat kita leluasa menghabiskan waktu lama di sana.


Wisata ke Padang Badar Arab Saudi


Jika ingin menginap, lebih baik mencari penginapan di kota besar terdekat. Dari Badr, kita bisa menginap ke Yanbu, yang berjarak sekitar 90 km saja. Kota industri yang punya pesisir pantai yang cantik. Di sekitar pesisirnya inilah banyak terdapat hotel berbintang lima, resort dari berbagai kelas, dan tidak ketinggalan penginapan berupa full service apartment. Harga penginapan di Yanbu bervariasi. Sekitar 150 riyal per malam hingga mencapai seribuan riyal per malam.

Soal makanan jangan risau. Meskipun tak mungkin menemukan rumah makan khas Indonesia di kota Badr, tak sulit menemukan rumah makan yang menyajikan nasi beraroma khas Arab beserta menu kebabnya. Masakan kebab, yang biasanya terdiri dari daging sapi/ayam/kambing, memiliki rasa dan aroma yang mirip dengan sate. Cita rasanya cocok dengan lidah Asia kita.

Harga makanan relatif lebih mahal daripada harga masakan sejenis di kota Jeddah. Butuh sekitar 20 - 25 riyal per orang untuk sekali makan.

Read More »

Monday, October 19, 2015

5 Kegiatan Menarik di KLCC Malaysia

Kuala Lumpur, ibukota sang Negeri Jiran, sering banget menjadi tempat tujuan wisata orang-orang dari Indonesia. Termasuk saya dan keluarga :D. Selain lokasinya yang dekat, Kuala Lumpur juga menyediakan rupa-rupa tempat wisata yang menarik.

Sempat kami beberapa hari menginap di Kuala Lumpur. Hotelnya di areal KLCC. Dekat sekali dari lokasi Suria KLCC, pusat perbelanjaan besar di salah satu wilayah jantung ibukota.

Lumayan juga menghabiskan waktu di sekitaran KLCC ini. Bisa ngapain saja?



5 Kegiatan Seru di KLCC Malaysia : 

1. Menyaksikan atraksi air mancur di depan Suria KLCC

Tadinya saya enggan diajak suami tinggal lebih lama saat lepas senja kami keluar dari Suria KLCC sore itu. Katanya, tinggal sebentar lihat pertunjukan air mancur. Idih, air mancur doang ... gitu pikir saya.

Tapi begitu melihat banyak orang sudah ikut merubung di sana jadi penasaran juga. Toh kalau pun terasa norak, noraknya kan ramai-ramai, ya :p.

Pic : Dani Rosyadi (koleksi pribadi)


Wah, ternyata baguuuus ^_^.

Ada semacam tarian air mancur diiringi lagu gitu. Sekitar 3 menit-an kalau tidak salah. Disertai lagu pop kebangsaan Malaysia, "Satu Malaysia". Duh, ikut berdentum-dentum rasanya mendengar liriknya :'). Ah, kapan ini ada beginian di bundaran HI. Penyanyi kita enggak kalah

2. Menikmati Taman

Dari hotel menuju Suria KLCC, kami harus berjalan melintasi sebuah taman. Bukan hanya sebatas pelataran hijau yang banyak pohon dan bunga-bunga.

Saat melewatinya, kami sering berpapasan dengan orang-orang yang sedang  jogging di sana. Ada fasilitas jogging track  juga. Sepertinya yang memanfaatkan jogging track di sana bukan hanya penduduk lokal. Pendatang yang mungkin kebetulan menginap di sekitaran KLCC juga ikut menikmati fasilitas di taman.



Rasanya, berkali-kali bolak balik taman, tetap menyenangkan, nyaman dan asri.Yang hijau-hijau memang selalu menyegarkan, ya. Lumayan banget. Acara jalan kaki dari hotel menuju area mal seperti Suria KLCC jadi tidak membosankan.



3. Jalan-jalan ke Petroscience

Petroscience ini semacam museum ilmu pengetahuan. Tadinya terpikir hanya menarik untuk anak-anak saja. Karena banyak atraksi dan pameran di dalamnya yang bersifat interaktif. Ternyata saya dan suami juga cukup menikmati.



Petroscience berlokasi di lantai 4 dari Tower Petronas (KLCC), baik di Tower 1 maupun Tower 2. Bisa masuk melalui Suria KLCC mall lantai 4. Tiket masuk dewasa dikenakan biaya 26.5 ringgit, anak-anak 15.9 ringgit (usia 2 tahun ke bawah gratis).

Informasi penting, Petroscience TUTUP di hari SENIN. Hari lainnya dibuka untuk umum dari jam setengah 10 pagi hingga jam 6 sore (waktu setempat).

Anak-anak paling senang dengan peralatan-peralatan yang bisa digunakan secara langsung oleh mereka. Misalnya ada semacam tempat mirip box telepon umum yang bisa kita masuki. Nanti ada semacam angin puting buatan yang bisa kita rasakan seolah sedang berada dalam pusaran badai yang sebenarnya.



Ada juga demo-demo kecil oleh petugas di sana. Misalnya diperlihatkan cara pembuatan awan dan hujan melalui peralatan-peralatan sederhana seperti kapas, botol dan sebagainya.

Juga ada sudut ruangan yang dibuat seakan-akan tempat pengeboran minyak. Lengkap dengan miniatur peralatannya yang juga bisa kita gunakan selayaknya alat yang sebenarnya.



Tidak ketinggalan aneka hewan purba dan peninggalan alam di masa lalu yang ditonjolkan dengan sebuah patung dinosaurus besar di pintu ruangannya.



Tempat ini cocok untuk pengalaman seru bersama seluruh anggota keluarga.  Jangan sampai dilewatkan.

4. Mengunjungi Menara Kembar Petronas

Menara kembar Petronas merupakan salah satu bangunan tertinggi di dunia. Pernah menjadi yang tertinggi hingga tahun 2004 dikalahkan oleh sebuah bangunan di Taipei.

Tiketnya terbatas setiap harinya. Harga dewasa sekitar 85 ringgit, anak-anak 32 ringgit. Seperti Petroscience, kunjungan ke Menara Kembar juga TUTUP pada HARI SENIN.



Tempat pertama untuk dikunjungi di Menara Kembar Petronas adalah Skybridge. Terletak di lantai 41/42, ada sebuah jembatan yang menghubungkan kedua menara di gedung ini.

Lalu, teruslah naik hingga lantai 86. Di puncak tertinggi ini, kita bisa memanfaatkan sebuah teleskop untuk melihat-lihat ke luar gedung. Bisa melihat kota Kuala Lumpur dari ketinggian 360 meter.

Jangan lupa kunjungi juga toko suvenir jika hendak membeli memorabilia berkaitan dengan kunjungan ke Menara Kembar Petronas. Ada macam-macam cenderamata yang bisa dibeli : buku-buku, miniatur bangunan, kaos dsb.

Kunjungi situs "Petronas Twin Tower" ini untuk informasi lebih lengkap.

5. Shopping dan Kuliner di Suria KLCC

Mal 5 lantai ini terletak di bagian bawah Menara Kembar Petronas.

Ada banyak sekali gerai fashion di salah satu mal paling besar di Negeri Jiran ini. Misalnya gerai iSetan yang berasal dari Jepang. iSetan menempati lantai 1 hingga lantai 5.



Ternyata, tidak sedikit outlet berkelas dunia yang asalnya dari Malaysia. Misalnya brand Jimmy Choo, yang ternyata dipunyai oleh desainer asal Penang, Jimmy Choo. Ada juga brand Vincci yang dimiliki oleh grup Padini asal Malaysia.

Wisata kulinernya bisa diwakili dengan mencoba menu-menu yang ada di 2 food court yang berbeda. Ada Signature Food Court di lantai 2 dan Rasa Food Court di lantai 4. Menunya macam-macam dan berasal dari berbagai ras, seolah mewakili budaya Malaysia yang dibangun dari 3 ras utama, Melayu-India-China.

Soal harga di food court Suria KLCC, dengan porsi cukup besar, harga menu-menunya relatif lebih murah daripada makanan sejenis di tempat yang "selevel" di Jakarta.

Salam,

-Jihan Davincka-

***



Read More »

Sunday, October 4, 2015

Jalan-jalan dengan High Speed Train di China

Sedang ramai membahas High Speed Train yang direncanakan untuk rute Jakarta-Bandung. Tulisan ini adalah pengalaman suami saya yang pernah berkesempatan tinggal di Kota Wuxi, China, selama 6 minggu. Dia sempat beberapa kali mencoba fasilitas transportasi kereta cepat ini selaa berada di China. 

Wuxi adalah kota pertama yang dikunjunginya di China, Kebetulan tempat kerjanya mengirim suami saya untuk assignment ke Negeri Tirai Bambu tersebut. 


High Speed train di China

Pengalaman pertamanya ... mencoba jalur Shanghai - Wuxi. Wuxi berjarak sekitar 140 km dari kota terbesar di China, Shanghai. Pesawatnya pertama kali mendarat di bandara internasional Pudong di Shanghai. 

Di bandara Pudong, suami saya mendapat informasi bahwa cara tercepat mencapai Wuxi adalah via perjalanan dengan kereta cepat tadi. Segera dia menuju Shanghai Railway Station. Seperti yang tertera di tiket, kereta tercepat berlabel G-Train. Benar-benar wow ... Shanghai - Wuxi hanya membutuhkan waktu 50 menit. 

Selain tipe G-Train, ada juga kereta dengan kecepatan menengah dengan kode D-Train dan Z-Train. Harga lebih murah untuk waktu tempuh lebih lama. Yang lebih murah lagi adalah K-Train, kecepatannya sama dengan kereta biasa sepertinya ya.

High Speed Train di China

Tiketnya digunakan untuk membuka autogate menuju platform kereta. Semua fasilitas di stasiun kereta sudah serba otomatis. Hal yang sedikit merepotkan adalah saat akan  memasuki ruang tunggu stasiun ada pengecekan X-Ray seperti di bandara. Cukup memakan waktu. Untungnya orang-orang China bisa juga mengantri dengan tertib. Suami saya sempat terpikir akan kacau dan rusuh karena banyaknya orang. 

High Speed Train di China

Stasiun kereta ini sudah terintegrasi dengan moda transportasi lainnya. Misalnya : metro (LRT), bus, taxi, dll. Stasiunnya bersih dan rapi. Mungkin, stasiun kereta di Shanghai ini adalah yang terbesar di China, so far. 

High Speed Train di China


Harga tiket untuk rute Shanghai-Wuxi sekitar 60 yuan. 

High Speed Train di China


Sedikit informasi, tadinya sebelum berangkat ke Wuxi, kami sempat bertanya-tanya seperti apa sih kota Wuxi ini? Kami membayangkannya sebagai kota kecil dengan fasilitas pas-pasan karena belum pernah mendengar nama kota ini sama sekali. Ternyata, Wuxi termasuk kota lapis kedua di negara besar ini. Jumlah penduduknya sekitar 6 juta jiwa.

High Speed train di China

Makanya, fasilitas stasiun kereta dan layanan publik lainnya termasuk lengkap dan andal. 

High Speed Train di China
Pengalaman kedua dengan High Speed Train ini, suami saya juga jalan-jalan ke kota Nanjing menggunakan G-Train dari stasiun kereta di Wuxi. Biayanya sekitar 80 an yuan. 

Stasiun kereta di Wuxi lebih kecil tapi tetap terintegrasi juga dengan fasilitas transportasi lainnya, seperti yang berlaku di Shanghai Railway Station. Tempatnya tidak seramai di Shanghai tapi ngantrinya juga lumayan. Ya itu tadi, masuk ruang tunggu, diperiksa segala macam seperti masuk bandara.

Jarak Wuxi ke Nanjing lebih jauh lagi. Sekitar 175 km ditempuh sekitar 1 jam 8 menit. Hemat waktu banget, kan? ;).

High Speed Train di China

Fasilitas dalam kereta bagaimana? Tentu saja dilengkapi dengan kamar kecil (toilet). Surprisingly, bersih lho hehehe. Memang di beberapa kota di China, kebersihan sudah lumayan terjaga. Apalagi di belahan Timur yang kota-kotanya termasuk maju seperti Shanghai-Wuxi-Nanjing ini. 

Ada petugas yang wara wiri di sepanjang koridor kereta menjajakan makanan dan minuman. 

Pengguna kereta bisa memilih kelas 1 atau kelas 2. Yang 80 an yuan untuk kelas 2. Kelas 1 dibandrol sekitar 140 an yuan. Foto-foto yang diambil suami saya hanya di kelas 2 saja. Di kelas 1, ukuran kursinya lebih besar dan pembungkusnya terbuat dari  kulit. 


High Speed Train di China

Pengalaman terakhir adalah perjalanan dari Wuxi ke Suzhou. Jarak tempuh sekitar 42 km. Cuma 11 menit saja. Dengan ongkos 20-30 yuan.

Kabar terbaru di tanah air, Jakarta-Bandung akan dibangun  jalur high speed train yang update terakhirnya dimenangkan oleh perusahaan hCina. Semoga ini berita bagus, ya. Berdasar pengalaman suami menggunakan fasilitas high speed train di China.

Dengan jarak Jakarta-Bandung sekitar 150 km, mudah-mudahan tidak berlebihan jika fasilitas high speed train diterapkan pada jalur ini.


High speed train di chinaHigh Speed train di China

Salam,

Read More »

Tuesday, July 28, 2015

Daftar Street Market di Hongkong

Satu hal yang identik dengan Hongkong ... tempat belanja!

Menurut beberapa teman sih, arena belanja di Hongkong tuh banyak banget. Mulai dari brand ternama dalam bentuk butik sampai ke mal-mal atau ke ... pasar jalanan! :D.

Nah, pasar jalanan inilah yang disebut sebagai street market. Ini hasil nanya-nanya ke teman saya yang memang pernah beberapa tahun tinggal di Hongkong.

Daftar Street Market di Hongkong 

1. Fa Yuen Street di Mongkok

Di sini yang dominan adalah baju-baju ala korea yang murah-murah. Baju  bayi dan anak kecil juga banyak. Sepatu, aksesoris macam segala macam jepit rambut juga tersedia. 

Salah satu tempat terkenal di Fa Yuen Street ini adalah Sneakers Street. Tuh, yang mau berburu sepatu-sepatu olahraga. Jangan lupa main-main ke sini :D.

Bagaimana cara ke Fa Yuen Street Hongkong?

Menggunakan MTR Mongkok Station. Exit D3. Jalan kaki sepanjang Argyle Street menuju ke Fa Yuen Street.

2. Tung Choi Street di Mongkok (juga)

Tempat ini dikenal juga dengan nama Ladies Market. Jualannya mirip dengan Fa Yuen Street tapi lebih komplit lagi. Di sini kita harus menawar gila-gilaan. Awalnya, penjual akan kelihatan tidak suka. Tapi ngotot saja untuk mendapatkan harga yang diinginkan.

Daftar Street Market di Hongkong, Ladies Market
Ladies Market Hongkong, gambar : travellingshopaholic.com


Kata teman saya, jika ingin mencari barang palsu kualitas bagus, semacam KW super, bisikin saja pedagangnya. Nanti kita bakal dapat katalog buat lihat-lihat dan pilih-pilih. Barang seperti ini tidak bisa dipajang bebas. Takut kalau ada razia.

Bagaimana cara ke Ladies Market Hongkong? 

- Naik MTR Mongkok Station. Exit E2. Jalan sepanjang Nelson Street sekitar 2 blok.
- Naik bus juga bisa. Bus 1, 2, 1A, 6, 9 dari dermaga Tsim Sha Tsui Star Ferry terus turun di Nelson Street Station.

3. Jardine's Crescent Market di Causeway Bay, Hongkong Island

Tempat ini jualannya enggak jauh beda dengan yang ada di Mongkok tadi. Lokasi saja yang beda. Harga katanya sih bisa lebih murah. Tapi itu kuat-kuatan cara menawar juga sepertinya :D.

Bagaimana cara ke Jardine Crescent Market Hongkong?

Naik MTR Causeway Bay Station. Exit F.

4. Stanley Market di Stanley, Hongkong Island

Ini pusatnya beli oleh-oleh. Segala macam suvenir komplit. Di sinilah turis biasanya berburu cendera mata. Tapi jualannya sebenarnya variatif banget. Ada juga barang bermerek di sini, sampai ukuran besar pun lengkap tersedia ;).

Bagaimana cara ke Stanley Market Hongkong?

- Naik bus 6. 6A, 6X, 66 atau 260 dari terminal Exchange Square
- Naik MTR Causeway Bay Station. Exit B. Jalan sepanjangn Tang Lung Street terus naik minibus 40.
- Naik bus 973 dari Canton Road di Tsim Sha Tsui. 

5. Temple Street di Kowloon

Ini adalah pasar malam :D. Di sini lebih tepat untuk wisata kuliner sepertinya. Tapi bisa juga ditemukan macam-macam  barang seperti baju, aksesoris dan sepatu dll. 

Daftar street market di hongkong temple street
Temple Street Night Market, gambar : en.wikipedia.org

Bagaimana cara ke Temple Street Hongkong?

- MTR Yau Ma Tei Station. Exit C. Belok ke Temple Street di Man Ming Lane.
- MTR Jordan Station. Exit A. Belok kanan menuju Jordan Road terus belok kanan lagi menuju Temple Street.

Masih banyak lagi daftar street market di Hongkong :D.

Menurut teman saya sih, di sini juga enggak bisa dibilang murah-murah amat. Walau juga kita menawarnya sudah sekuat tenaga. Kalau mau benar-benar murah harus ke Shenzen, Cina daratan. Nah kalau ke sini visanya bisa beda lagi :D. CMIIW ya.

Sebagian data-data transportasi saya ambil dari situs ini nih :D. Kalian juga bisa explore ke sana kalau ingin tahu lebih jauh tentang Hongkong ^_^.

Selamat jalan-jalan dan borong-borong! :D.




Read More »